Lamuri-Blang Bintang. Sabtu, 9 Juli
2011, Bupati Aceh Besar Dr.H. Bukhari
Daud, M.Ed meresmikan sekolah
unnggul SMAN 2 Ali Hasjmy Aceh Besar
di gedung serbaguna Politeknik
Indonesia-Venezuela (Poliven) Blang
Bintang.
Dalam sambutannya bupat i
mengatakan SMA tersebut dibangun
sebagai pengganti SMA Modal Bangsa
yang telah diambil alih oleh Dinas
Pendidikan Provinsi. Turut hadir pada
acara tersebut Kadisdik Propinsi Aceh,
Ketua DPRK Aceh Besar, MPU, MPD,
Imum Mukim, Para Kepala Sekolah, Wali
Siswa, dan 40 orang siswa yang
dinyatakan lulus pada seleksi sebelumya.
SMAN 2 Unggul Ali Hasjmy terletak
di jalan B.Aceh-Medan Km.22
Kecamatan Indrapuri Aceh Besar, yang
masih dalam tahap pembangunan.
Untuk sementara kegiatan belajar -me n g a j a r d a n p emo n d o k a n
dilaksanakan di Gedung Politeknik
Indonesia-Venezuela (Poliven).
Selain persiapan gedung, pihak
sekolah juga telah mempersiapkan guru
yang akan mengajar di SMA tersebut.
Para guru diseleksi di sekolah-sekolah di
Aceh Besar lalu diberikan beasiswa ke
Malang untuk melanjutkan studi S2 nya.
“Selain sekolahnya yang uggul,
gurunyapun harus unggul, kita sudah
berikan beasiswa dan sebagian guru
t e r s ebut t e l ah meny e l e s a i k an
studinya.” sebut Bupati.
Lebih lanjut Bupati mengatakan,
“Dengan sistim boarding yang kita
terapkan, diharapkan siswa tidak hanya
unggul dalam kurikulum pendidikan
umum, tapi juga unggul dalam
pendidikan agama.”
Peran orang tua sangat dibutuhkan
dalam mendukung kelancaran proses -belajar mengajar di sekolah. Bukhari
mencontohkan sebuah sekolah
terpencil di Australia yang setiap
harinya 5 orang wali siswa hadir ke
sekolah secara bergiliran guna
membantu kegiatan di sekolah.
“Semoga saja setiap orang tua
siswa disini dapan mengambil contoh
dari sekolah di Australia tersebut,
namun sesuai dengan kebutuhan dan
kemampuan kita tentunya.” ungkap
Bupati Aceh Besar Bukhari Daud. (Adia)
Sabtu, 16 Juli 2011
Bakti Pemuda Antar Propinsi Audiensi Dengan Bupati Aceh Besar
Lamuri-Indrapuri. Kecamatan
Indrapuri Kabupaten Aceh Besar
menerima penempatan peserta Bakti
Pemuda Antar Provinsi (BPAP) dan
mengadakan pertemuan audiensi
dengan Bapak Bupati Aceh Besar dan
Sarjana Penggerak Pembangunan
Perdesaan (SP3) serta Masyarakat
Indrapuri (Jum'at, 17/06/2011) di
Kompleks Masjid Lama Indrapuri.
Para peserta BPAP yang berjumlah
32 orang tersebut ditempatkan di 4
desa di kecamatan Indrapuri, di
antaranya Desa Pasar Indrapuri,
Lamlubok, Indrapuri dan Lheu. Agenda
Kegiatan BPAP ini berlangsung selama
44 hari. Agenda utama para peserta
BPAP adalah mempelajar i dan
mengenal berbagai jenis aneka ragam
kebudayaan daerah salah satunya
sejarah Masjid Lama Indrapuri yang
merupakan aset tak ternilai dalam segi
pengembangan Islam di Indonesia
k h u s u s n y a A c e h .
Masjid tertua yang bergaya
joglo ini juga awalnya merupakan
sebuah bangunan candi dan juga
d i g u n a k a n s e b a g a i b e n t e n g
pertahanan di masa penjajahan.
Dari sini peserta di ajak mengenal
p e r j u a n g a n r a k y a t Ac e h da l am
mempertahankan Islam di bumi Serambi
Mekkah sehingga islam bisa berkembang
dengan sangat pesat di Aceh.
Di samping itu para peserta juga
diajak mengenal hasil-hasil produksi yang
ada di kecamatan indrapuri baik home
industri maupun Industri menengah
sebagai wujud promosi Industri bagi
pengembangan usaha masyarakat. Para
Peserta BPAP ini juga mengenalkan
berbagai produk-produk unggulan bagi
masyarakat agar masyarakat lebih bisa
mengembangkan berbagai hasil produksi
dan usaha untuk peningkatan ekonomi,
sebagai contoh penamaman jamur
merang di Desa Sinyeu Indrapuri.
Para peserta BPAP ini berasal dari
provinsi Bengkulu, Kalimantan Selantan
dan Sulawesi Tenggara.
Dalam sambutannya bapak Bupati
Aceh Besar Dr. Bukhari Daud, M.Ed
berharap dengan adanya Bakti Pemuda
tersebut para peserta diajak untuk
menggali potensi desa yang bisa diubah
menjadi sumber kesejahteraan bagi
masyarakat. Turut hadir pada hari
tersebut Kepala Dinas Pariwisata
Kabupaten Aceh Besar dan Kepala
Dispora Provinsi Aceh.(Abr)
Indrapuri Kabupaten Aceh Besar
menerima penempatan peserta Bakti
Pemuda Antar Provinsi (BPAP) dan
mengadakan pertemuan audiensi
dengan Bapak Bupati Aceh Besar dan
Sarjana Penggerak Pembangunan
Perdesaan (SP3) serta Masyarakat
Indrapuri (Jum'at, 17/06/2011) di
Kompleks Masjid Lama Indrapuri.
Para peserta BPAP yang berjumlah
32 orang tersebut ditempatkan di 4
desa di kecamatan Indrapuri, di
antaranya Desa Pasar Indrapuri,
Lamlubok, Indrapuri dan Lheu. Agenda
Kegiatan BPAP ini berlangsung selama
44 hari. Agenda utama para peserta
BPAP adalah mempelajar i dan
mengenal berbagai jenis aneka ragam
kebudayaan daerah salah satunya
sejarah Masjid Lama Indrapuri yang
merupakan aset tak ternilai dalam segi
pengembangan Islam di Indonesia
k h u s u s n y a A c e h .
Masjid tertua yang bergaya
joglo ini juga awalnya merupakan
sebuah bangunan candi dan juga
d i g u n a k a n s e b a g a i b e n t e n g
pertahanan di masa penjajahan.
Dari sini peserta di ajak mengenal
p e r j u a n g a n r a k y a t Ac e h da l am
mempertahankan Islam di bumi Serambi
Mekkah sehingga islam bisa berkembang
dengan sangat pesat di Aceh.
Di samping itu para peserta juga
diajak mengenal hasil-hasil produksi yang
ada di kecamatan indrapuri baik home
industri maupun Industri menengah
sebagai wujud promosi Industri bagi
pengembangan usaha masyarakat. Para
Peserta BPAP ini juga mengenalkan
berbagai produk-produk unggulan bagi
masyarakat agar masyarakat lebih bisa
mengembangkan berbagai hasil produksi
dan usaha untuk peningkatan ekonomi,
sebagai contoh penamaman jamur
merang di Desa Sinyeu Indrapuri.
Para peserta BPAP ini berasal dari
provinsi Bengkulu, Kalimantan Selantan
dan Sulawesi Tenggara.
Dalam sambutannya bapak Bupati
Aceh Besar Dr. Bukhari Daud, M.Ed
berharap dengan adanya Bakti Pemuda
tersebut para peserta diajak untuk
menggali potensi desa yang bisa diubah
menjadi sumber kesejahteraan bagi
masyarakat. Turut hadir pada hari
tersebut Kepala Dinas Pariwisata
Kabupaten Aceh Besar dan Kepala
Dispora Provinsi Aceh.(Abr)
seminar dan diskusi publik Tentang IMPLEMENTASI KEHIDUPAN SOSIAL
Lamuri-Jruek. Remaja Masjid Al-
Mukarramah Kemukiman Jruek mengadakan
Seminar dan Diskusi Publik Mengenai
Implementasi Kehidupan Sosial dalam
Masyarakat (Rabu, 29/06/201) di BPKB Lubuk
Ingin Jaya Aceh Besar. Hadir sebagai pemateri
utama Dr. Fauzi Saleh, MA (Dosen Fakultas
Ushuluddin IAIN Ar-Raniry Banda Aceh) dan
Safaruddin, SH (Direktur Eksekutif Yayasan
Advokasi Rakyat Aceh).
Seminar yang berlangsung selama 3 jam
tersebut mengambil tema Dengan Semangat
Implementasi Sosial Kita Memperkuat Ukhuwwah
Islamiyah Dalam Masyarakat.
Dalam Penjelasannya kedua Pemateri
mengatakan masuknya berbagai aliran dan
budaya lain yang menyimpang juga
diakibatkan oleh kurangnya kehidupan sosial
di masyarakat sehingga menimbulkan
berbagai kesenjangan. Untuk mempererat
dan menjaga ukhuwwah sesama masyarakat
kita harus memperbanyak jaringan dengan
banyak orang sehingga kita akan cepat
mendapatkan berbagai informasi dan akan
antisipasi terhadap berbagai isu yang
menyesatkan.
Masyarakat juga jangan saling mendahului
dan menjatuhkan dalam berbagai hal namun
masyarakat harus menciptakan mutualisme
yang saling menguntungkan. Masyarakat
sekarang ini juga sudah terkena dengan virus
cinta akan materi sehingga dengan banyaknya
orang yang materialistis tidak berfikir untuk
membantu orang lain di sekitarnya.
Masyarakat sekarang juga lebih banyak
mengikuti kegiatan yang bersifat materi dan
kurang bersemangat dengan kegiatan
keagamaan. Dipandang dari segi hukum
segala kesejangan social yang ada sekarang
juga merupakan tanggung jawab aparatur
daerah sampai tingkat gampong untuk
menjaga dan mengkoordinir segala bentuk
kegiatan yang ada agar tidak terjadi
ketimpangan dalam masyarakat, dan jika hal
ini terjadi maka perlu didampingi oleh tim
advokasi yang sesuai dengan bidangnya.
Hadir pada seminar tersebut Muspika
Kecamatan Indrapuri, Asisten II Sekdakab
Aceh Besar dan peserta dari OKP dan Ormas
yang ada di masyarakat kata ketua panitia,
Muhaddis. (Abr)
Mukarramah Kemukiman Jruek mengadakan
Seminar dan Diskusi Publik Mengenai
Implementasi Kehidupan Sosial dalam
Masyarakat (Rabu, 29/06/201) di BPKB Lubuk
Ingin Jaya Aceh Besar. Hadir sebagai pemateri
utama Dr. Fauzi Saleh, MA (Dosen Fakultas
Ushuluddin IAIN Ar-Raniry Banda Aceh) dan
Safaruddin, SH (Direktur Eksekutif Yayasan
Advokasi Rakyat Aceh).
Seminar yang berlangsung selama 3 jam
tersebut mengambil tema Dengan Semangat
Implementasi Sosial Kita Memperkuat Ukhuwwah
Islamiyah Dalam Masyarakat.
Dalam Penjelasannya kedua Pemateri
mengatakan masuknya berbagai aliran dan
budaya lain yang menyimpang juga
diakibatkan oleh kurangnya kehidupan sosial
di masyarakat sehingga menimbulkan
berbagai kesenjangan. Untuk mempererat
dan menjaga ukhuwwah sesama masyarakat
kita harus memperbanyak jaringan dengan
banyak orang sehingga kita akan cepat
mendapatkan berbagai informasi dan akan
antisipasi terhadap berbagai isu yang
menyesatkan.
Masyarakat juga jangan saling mendahului
dan menjatuhkan dalam berbagai hal namun
masyarakat harus menciptakan mutualisme
yang saling menguntungkan. Masyarakat
sekarang ini juga sudah terkena dengan virus
cinta akan materi sehingga dengan banyaknya
orang yang materialistis tidak berfikir untuk
membantu orang lain di sekitarnya.
Masyarakat sekarang juga lebih banyak
mengikuti kegiatan yang bersifat materi dan
kurang bersemangat dengan kegiatan
keagamaan. Dipandang dari segi hukum
segala kesejangan social yang ada sekarang
juga merupakan tanggung jawab aparatur
daerah sampai tingkat gampong untuk
menjaga dan mengkoordinir segala bentuk
kegiatan yang ada agar tidak terjadi
ketimpangan dalam masyarakat, dan jika hal
ini terjadi maka perlu didampingi oleh tim
advokasi yang sesuai dengan bidangnya.
Hadir pada seminar tersebut Muspika
Kecamatan Indrapuri, Asisten II Sekdakab
Aceh Besar dan peserta dari OKP dan Ormas
yang ada di masyarakat kata ketua panitia,
Muhaddis. (Abr)
Langganan:
Postingan (Atom)